Terima Kasih Masa Laluku yang Paling Indah
Apakah
kamu yakin sudah melupakan semua tentangnya? Apakah kamu sudah berdamai dengan
masa lalumu? Tanyakan saja pada hati yang kau punya sekarang. Apakah sudah
tidak ada kekhawatiran sebab kamu sudah berpisah. Bukankah perpisahan adalah
awal dari sebuah pertemuan indah selanjutnya? Yakinlah sang pembuat kehidupan
sudah memiliki garis yang paling indah buat kita.
Memanglah
harus kita memiliki sebuah keyakinan. Yakinlah pasti akan ada takdir yang
membawa kita menjemput untuk hidup bersamanya. Terimakasih karenamu aku
bahagia. Kamu adalah mimpiku, mimpiku adalah kamu. Hidup adalah kebahagian,
karena kamu berada tepat di depanku. Setitik cinta selalu mendarat tepat di
hatiku. Kamu selalu tersenyum dengan senyum malu khasmu.
Terima
kasih, karena telah menjadikanku lebih baik. Bagiku itu adalah sebuah cinta
yang sebenar-benarnya. Ketahuilah, sebaik-baiknya aku, adalah lebih baik kamu
yang mebuatku lebih baik. Mungkinkah kita bertemu pada ujung jalan itu? Aku yakin
kamu menunggu di sana.
Aku
berikrar kepada diriku sendiri. Untukku yang telah mengikhlaskan kepergianmu,
cukuplah aku hanya bisa membingkai doa terindah dan paling tulus ini untukmu. Ada
kalanya aku tidak perlu menoleh ke belakang, bukankah itu akan mempermudahku menjemput sebuah kebahagiaan
baru yang akan datang di belokan lain. Akan kubuka tanganku dan menyambut dia
dengan pelukan hangat yang aku miliki. Tidak ada lagi penyesalan untuk masa
lalu, yang ada sekarang hanyalah sebuah rasa syukur karena aku telah bersahabat
dengan hatiku yang baru.
Akan
kubiarkan rasa rinduku ini terlelap sejenak. Menggelepar tak berbekas. Tapi
yakinlah harapku akan kamu adalah tiap detik dalam mimpiku. Terlena dalam
malammu. Larik-larik senyumanmu di kedalaman senja tadi membuatku semakin hanyut. Yakinlah do’a
tulusku untukmu akan selalu aku bingkai dengan indah untukmu di sana. Aku masih
ingat senyuman terakhirmu untukku sampai sekarang dan aku tak akan pernah lupa.
Terimakasih masa lalu indahku. Salamku untukmu, dari pendoamu yang paling
tulus.
Comments
Post a Comment