Terimakasih untuk Semua Distorsi Indahmu
Waktu
yang mempertemukan kita secara tidak sengaja. Aku di sini sedang duduk melukis
pemandangan yang kuanggap menarik untuk ku lukis, tapi aku tidak tahu seperti
ada hal yang mengganjal di hatiku kali ini. Aku sekarang hanya bisa
mendongakkan kepalaku ke atas menengadah menilisik jauh mencoba meraba kenangan
kita selama ini.
Kamu,
sosok yang selama ini aku cari. Kini engkau hadir mengisi hari-hariku. Senyummu
menjadi candu bagiku. Entah ada yang salah dengan hati ini. Tuhan, terima kasih
telah engkau kirimkan sosok manusia yang sekarang menjadi semangatku.
Mungkin
ini waktu yang terlalu cepat untuk mengukuhkan perasaan nyaman ini. Tapi aku
tidak bisa membohongi apa yang aku rasakan kepadamu. Tapi semuanya berubah
ketika aku menuntut untuk menjadikanmu seperti apa yang aku inginkan. Maafkan
sikapku yang selama ini membuatmu muak. Mungkin egoku terlalu besar kepadamu.
Egoku yang tak mau kehilanganmu bahkan jauh dari dirimu. Semua ini adalah akal
di bawah alam sadarku. Aku terlalu sayang kepadamu. Rasa sayangku kepadamu
mengalahkan segalanya.
Aku
selalu bimbang akan rasa sayangku ini kepadamu, semenjak kau ceritakan sosok
lain selain aku. Hatiku terasa terkoyak habis tak tersisa. Tetapi aku mencoba
memposisikan diriku selayaknya aku bukan siapa-siapamu. Memang aku bukan
siapa-siapamu dibanding dia yang selalu membuatmu nyaman.
Apa
yang kamu rasakan sama seperti yang aku rasakan kepadamu. Aku sekarang ada di
posisi nyaman. Tapi kekhawatiran tetaplah kekhawatiran, aku khawatir akan
kehilanganmu, aku khawatir kamu tak lagi ingat aku. Kamu memang pintar
meluluhkan amarahku, karena aku tak akan bisa membuatmu terus bersedih akan
kelakuanku ini. Aku selalu mengingat janji-janjimu untuk tidak akan pernah
meninggalkanku akan selalu jadi penyemangatku, akan selalu menjadi alasanku
untuk tersenyum. Semoga kau tidak ingkar atau lupa dengan janjimu ini.
Aku
tak mau disebut munafik, tetapi aku berusaha menjadikanmu prioritasku dan aku
selalu menjaga perasaanmu. Aku ingin menjadi orang pertama yang berada di
sampingmu saat kau terjatuh dan aku akan menggandengmu untuk bangkit dan
mengukir senyum yang selalu aku idamkan saat melihatmu. Aku tidak mau melihatmu
bersedih, aku akan menjadi orang pertama yang menghapus kesedihanmu dan melukis
pelangi setelah itu.
Maafkan
sikap kekanak-kanakanku yang terlalu banyak menuntut kepadamu, maafkan aku yang
tak tau diri akan posisiku ini. Akan kulakukan apapun untuk membuat aku menjadi
harimu. Ketahuilah satu hal dari diriku, aku sangat menyayangimu. Hargailah
perasaanku ini.
Semakin
aku mengenalmu, semakin aku tau goresan sisi lain dari hidupmu, semakin aku
memahamimu. Mungkin sayangku ini sudah tak ada artinya lagi, atau bahkan
janji-janjimu kemarin hanyalah bualanmu untuk mendapatkan apa yang kamu
inginkan. Aku hanya bisa tersenyum pahit jika memang prasangkaku ini benar.
Prasangka
memanglah prasangka, tapi akan menjadi nyata jika ada hal yang terbuka secara
sengaja ataupun terpaksa terbuka. Kenyataan pun muncul ketika aku melihat isi
text di ponsel genggammu malam itu yang seolah merobek habis semua kepercayaanku
kepadamu selama ini. Mulai malam itu semuanya berubah, semuanya mulai pudar. Aku
semakin yakin sosok lain sebelum aku memang sangat kuat di pikiranmu terutama
hatimu. Aku hanya kau buat sandaran jika kau butuh tanpa kau pikirkan sedikit
saja perasaanku. Mungkin aku terlalu naif, aku terlalu bodoh untuk mencoba
tegar. Semakin aku menyalahkanmu, semakin kau mencari celah untuk membalikkan
fakta dan mencari alibi untuk pergi. Aku tak tahu firasatku selalu benar
kepadamu, entah ini kebetulan atau memang sebuah tunjukan untuk membuatku tahu
siapa kamu sebenarnya.
Firasatku
semakin kuat, setelah kau kenalkan aku dengan sosok lain selain aku. Kau mencoba
mendamaikan kami. Mendamaikan hati kami yang punya posisi sayang kepadamu. Beruntung
sekali kamu ada dua orang yang begitu sayangnya ke kamu sampai kamu terlena
sebenarnya ada hati yang tersakiti dibalik keberuntunganmu.
Pilihan
tetaplah pilihan, memang benar kau harus memilih, dibalik alih-alih kau memberi
status pada kami masing-masing. Omong kosong! Nyatanya kau memilih dia, sekali
lagi kau tidak jujur, bahkan aku mengetahuinya lewat tebakan konyolku dibalik
firasat kuatku. Kenapa kau kebingungan saat aku menebak? Nyatanya memang benar
kau memilih dia. Hatiku yang terkoyak bersih, kini tersapu angin dan terhempas
entah ke mana. Rasanya aku tak punya tujuan lagi. Tapi kau tetap tak peduli. Kau
mencoba menenangkan hatiku, tapi aku selalu meracu.
Selamat
atas pilihanmu, biarkanlah aku duduk sendiri
dengan pilu. Pilu yang menetes entah sampai kapan terus terjatuh. Aku selalu
mengingat kenangan manis dan indah saat-saat kita dulu. Tapi itu dulu ketika
aku belum tersihir bujuk rayumu. Ketika ketulusanku ini kau balas dengan
hunusan pedang yang menyayat. Terima kasih untuk luka yang kau beri yang pasti
akan membekas dan akan aku ingat sampai mati.
Sekarang
kau tak usah khawatir, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi setelah kau
putuskan semua silaturrahmi. Kau hapus semua yang berhubungan denganku. Berbahagialah
kau dengan pilihanmu sekarang. Aku akan selalu mengenangmu sebagai orang yang
paling pintar. Paling pintar membuatku terjatuh.
Sedikit
pesanku untukmu wahai orang yang pernah aku perjuangkan mati-matian. Hargai setiap
pengorbanan, jangan melihat hanya satu sisi setiap permasalahan, lebih dekatlah
kamu dengan Dia penguasa kehidupan. Ingatlah orang-orang yang pernah kau buat
sakit hati dengan bualan, karena doa mereka lah menjadi salah satu penentu
kehidupanmu ke depan. Teruslah egois tanpa engkau meminta maaf kepada mereka
orang-orang yang kau buang. Tapi ingatlah apa yang kau tanam maka itulah yang
kau petik. Setiap perbuatan selalu ada balasan.
Terima
kasih sudah menjadi orang bualan yang pernah paling aku sayang. Dengan cinta
yang tulus mendoakan, di sini aku sekarang berdiri tegar tanpa sandaran. Mencoba
berpindah haluan darimu memanglah sulit, tapi semua butuh waktu. Aku kuat tanpa
dirimu. Ini kan yang kau inginkan untuk aku menjauh dari hidupmu? Semoga kau
selalu menjadi tempat rindu untuk sosok pilihanmu. Doaku selalu menyertaimu. Entah
doa apa J
Aku
kini sangat tersadar bahwa semua ini adalah teguran dari sang pemberi
kehidupan. Kisah piluku bersamamu ini akan menjadi pelajaran. Janganlah kau
menyayangi seseorang secara berlebihan tanpa kau tau harusnya kau memberikan
sayangmu yang berlebihan itu hanya kepada Dzat yang bisa membolak-balikkan
hatimu. Sesungguhnya jika kau menyayangi seseorang terlalu berlebihan maka
siap-siaplah kau untuk di kecewakan Nya karena kau telah membagi sayangmu
kepada yang lainnya secara berlebihan.
Comments
Post a Comment