Aku Mencintaimu 417,4 Kilometer dari Sini

Kita memang tak pernah saling menatap muka secara langsung. Kita memang tak saling memeluk satu sama lain secara langsung. Tapi percayalah cintaku kepadamu ini tulus tanpa dibuat-buat. Long Distance Relationship, begitulah banyak orang menyebutnya. Kisa cinta banyak cerita. Cerita tentang pengorbanan, kesetiaan, kedewasaan, kepercayaan, dan tentang kesabaran. Aku hanya bisa mengirim salam rinduku melalui doa kepadamu, itulah kenapa Tuhan menciptakan jarak.

Hari demi hari kusampaikan doaku dan tak henti aku menyambung salam rinduku agar benar benar sampai ke titik koordinatmu dari asalku. 417.4 kilometer bukanlah jarak yang dekat, bahkan kita berada di daratan yang berbeda. Tapi percayalah kesetiaanku hanya terfokus kepadamu.

Memutuskan untuk saling berpapasan saat mata tak saling melihat adalah hal yang berat. Aku siap untuk lelah diterpa rindu. Tak jarang sekuat tenaga aku selalu meredam cemburu. Cemburu pada keramaian sekitar, manusia sekitar yang terlihat jelas saling menggenggam tangan satu sama lain, sedangkan aku hanya bisa menggenggam bayanganmu yang dilukis angin.

Memutuskan untuk tetap berpasangan saat raga tak saling menyapa adalah hal yang tak mudah. Selalu mendengarkan ocehan manusia lain yang memandang miring seolah berdoa untuk memutuskan hubungan jarak ini yang kebanyakan berakhir antiklimaks. Aku mencoba percaya tapi tak bisa jauh dengan yang namanya prasangka curiga.

Aku bahagia kadang juga menderita. Menuntaskan rindu lewat suara di telepon dan menatap wajah lewat video tak akan bisa menggantikan jika semua itu bisa terjadi secara langsung. Aku selalu menunggu momen langsung ini bersamamu, tapi entah kapan. Pesan saling menguatkan akan terasa sangat hambar tanpa pelukan. Ketika masalah melanda, menyelesaikan lewat telepon kadang semakin memperkeruh keadaan. Tapi percayalah hari-hariku hanya untukmu wahai kesayangan. Aku selalu akan berniat menjaga hati hanya untukmu.

Aku di sini dengan sabar menanti setiap kabar darimu. Aku harap hubungan ini akan bermuara indah setiap waktu. Aku percaya kita adalah orang-orang pilihan yang memutuskan untuk menjalin hubungan dengan jarak. Aku yakin kita akan selalu diberikan perasaan istimewa, perasaan lebih menghargai akan sebuah pertemuan.

Aku selalu berdebar ketika membuka chat darimu, aku selalu bahagia ketika nada dering skype berbunyi dari panggilanmu. Aku sayang kamu sejak sapaan pertamamu. Aku percaya kamu yang selalu menjadikan aku yang nomor satu. Semoga rasa percayaku ini berbuah menjadi jawaban yang selalu aku idamkan.


Ingat satu hal dari diriku, aku selalu bersyukur memilikimu dengan jarak yang semoga suatu hari akan kita hapus jarak ini menjadi hal yang selalu nyata. Aku sayang kamu dari 417, 4 kilometer.

Comments

Popular posts from this blog

Prak 1 - Mengenal Tampilan Adobe Flash Professional

Prak 2 – Membuat Animasi Stickman Menggunakan Adobe Flash Professional

Prak 02 – Camera Path, Lighting, and Material